Monday, March 30, 2015

MMM adalah murni money game

Pernah dengan adanya skema permainan uang Mavrodi Mondial Moneybox, atau di Indonesia dikenal dengan Manusia Membantu Manusia (MMM)? Di permainan ini, Anda setor sejumlah uang, dan nanti dalam sebulan uang Anda kembali ditambah untung 30%. 

Enak sekali bukan? Tidak perlu kerja keras, uang bisa berlipat ganda. Apakah ini mimpi jadi nyata? Bukan juga, hanya sistem manipulasi pengiriman uang antar sesama anggota dan semua merasa diuntungkan.

Benarkah semua merasa diuntungkan? Tidak juga. Bagi Anda yang penasaran, uangnya datang dari mana, ya dari anggota lain yang setor uang. Kalau tidak ada yang mau setor uang lagi maka permainan selesai, dan orang terakhir yang setor uang tidak akan mendapatkan uangnya kembali.

Itulah mengapa harus selalu ada orang yang rela mengirim uang demi membantu anggota yang sudah lebih dulu kirim uang. "Sang Nabi MMM' Sergey Mavrodi yang menciptakan sistem ini. 

Dengan sistem unik ini ia mencuci otak masyarakat kalangan bawah di negara berkembang, yang biasanya masih buta soal keuangan, dengan ideologi terselubung bahwa sistem ini bisa melawan sistem ekonomi modern. Salah satu contoh gambar berikut ini. SBY juga dikatakan oleh pengguna facebook ini akan join ke MMM.

MMM adalah murni money game
Pak SBY ngak lama lagi akan join MMM

Tapi benarkah semudah itu seorang mantan kriminal Rusia menciptakan sistem yang di negara maju sudah dicekal ini? MMM ini adalah murni money game, seperti yang dikemukakan Mavrodi dalam situsnya.


Skema Permainan Uang

Ini kan skema permainan uang, apapun yang dikatakan mereka (pemain MMM) terserah. Mavrodi sendiri pada saat dia bikin MMM bilang ini adalah money game.

Jadi tidak perlu dipandang sebagai ediologi atau apa karena pada akhirnya ini hanya permainan, dan yang namanya permainan pasti akan berakhir.

Ambil contoh seperti ini. Pertama Anda harus tahu konsepnya MMM adalah selalu harus ada orang yang menyetor uang supaya permainan berjalan. Berangkat dari situ, anggaplah dunia ini sebuah rumah yang penghuninya 10 orang. Masing-masing orang punya uang Rp 1 juta. 

Mavrodi tiba-tiba datang ke rumah ini dan bilang ayo setorkan uang kalian dan akan saya berikan keuntungan 30%. Nah, jika setoran tidak dilakukan secara serentak, permainan MMM akan berjalan. Penghuni 1 kirim uang ke sistem, nanti penghuni 2 dan 3 ikutan dan mengirim uang ke penghuni 1 besertanya bunganya

Berikutnya penghuni 2 dan 3 harus dapat uang dengan bunganya dong, makan penghuni 4, 5, 6, dan 7 menyetor uang untuk mengganti uang beserta bunga si penghuni 2 dan 3. Begitu seterusnya.


Sistem Mavrodi masih banyak bolongnya?

Dalam permainan HYIP kita tidak tau apakah jadi orang pertama atau orang terakhir. Setelah sampai ke penghuni 10 menyetor uang, dia harus dapat ganti dari mana? Sementara dari penghuni 1-9 yang sudah kebagian pasti sudah memakai habis uang-uangnya. 

Nah, di sini Mavrodi mulai memperlebar cakupannya dengan mencari orang baru yang mau mengganti uang si penghuni 10 atau permainan berakhir. Masih ingin bukti kalau sistem Mavrodi banyak bolongnya?

Satu contoh lagi. Anggaplah dari seluruh penghuni rumah itu menyetor uang secara serentak, jadi ada uang provide help (PH) Rp 10 juta masuk ke sistem. Berarti 10 orang tadi harus mendapat bunga 30%, jadi harus ada setoran uang masuk sebanyak Rp 13 juta. Bisa beri tahu uangnya dari mana? Tidak mungkin para penghuni itu mencetak uang sendiri. Mau tidak mau harus mencari anggota baru.

Atau mungkin para penghuni itu akhirnya keluar dari rumah dan mencari pekerjaan untuk mengirim uang lagi? Kalau begitu dari awal mending tidak usah setor, lebih baik bekerja saja mencari uang. Untuk bisa mensupport permain ini harus selalu ada orang baru. Misalnya ada 100 anggota mengirim uang. Maka kalau 30%-nya itu berarti harus ada 30 anggota baru yang kirim uang untuk mengganti uang pemain lama. MMM jelas-jelas HYIP atau money game.

No comments:

Post a Comment

Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.

Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini. No Sara, No Racism